Rencana
kehadiran presiden ke 7 RI Ir, Jokowidodo ke Jayapura Papua tanggal 27 Desember
2014 nanti , berkenan dengan perayaan Natal nasiona bersama rakyat Papua dan
Papua barat membuat suka cita Natal kaum kristiani di dua wilayah provinsi ini
semakin semarak saja dengan dihiasi kerlap kerlip hiasan pohon natal di bukit –
bukit seputar kota Jayapura sebagai tanda kesiapan menerima sang presiden
beserta rombongan.
Panitia
perayaan Natal bersatu padu menyiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin
tidak terkecuali jaminan keamanan mendapat prioritas penting sehingga pejabat negara
KAPOLRI dan Panglima TNI berani memberi jaminan keamanan selama kunjungan bapak
presiden berada di Papua.
Ditengah
persiapan penantian atau MASA ADVEN ( menanti minggu – minggu masa natal tiba
), rakyat Papua dikagetkan dengan peristiwa pembunuhan lima pelajar dan seorang pria dewasa pada tanggal 8
Desember 2014 yang terjadi di kabupaten Paniai Papua. Tidak ada oknum atau
kelompok yang mengaku sebagai pelaku atas peristiwa ini. Masyarakat menuduh
TNI/POLRI sebagai pelaku sebaliknya TNI/POLRI menuduh OPMlah dalang dibalik
peristiwa itu.
Akibat
peristiwa ini membuat sebagian rakyat, LSM, beberapa pemuka Gereja meradang
mereka menuntut tanggung jawab Negara menyelesaikan pembantaian enam warga
Papua yang dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat ini sekaligus menolak
kehadiran presiden Jokowidodo di Papua.
Simak salah satu tokoh Gereja di Papua Pdt DR.
Beny Giay
“Menurut Giay, pimpinan Gereja dengan
tegas menolak kedatangan Presiden Jokowi yang akan merayakan natal di tengah
duka dan penderitaan rakyat Papua,
secara khusus warga Paniai, dengan menghabiskan dana puluhan miliar.
“Rakyat Papua sedang berduka karena
pembantaian di Paniai, sedangkan Jokowi ingin merayakan natal di Jayapura
dengan habiskan dana puluhan miliar, damai apa yang Jokowi mau bawah, kami
dengan tegas menolak kedatangan Jokowi di Papua,” kata Giay dikutip Suara Papua.
Selain
seruan dari kelompok yang tidak menghendaki kehadiran Presiden Jokowidodo Kelompok kontra ada kelompok pro, sebut saja demikian terdiri dari rakyat,
pejabat daerah, LSM, Gereja seperti GKI di tanah Papua mendukung sepenuhnya
terselenggaranya acara perayaan Natal ini sebab menurut mereka:
1. kehadiran orang nomor satu ini rela memindahkan lokasi perayaan Natal N nasional ke Jayapura Papua sebelumnya Presiden RI
yang lain melaksanakan di ibu kota Negara. Ini merupakan peristiwa yang tidak lasim, patut didukung.
2. Sebagai dukungan
moral untuk bersama – sama rakyat dan pemerintah Papua m mencoba mengurai benang kusut berbagai
masalah di papua dan Papua barat s melalui penjaringan informasi langsung dari
masyarakat seperti blusukan ke
p pasar
mama-mama Papua, kunjungan ke Wamena bertatap muka dengan m masyarakat adat
dan sejumlah kegiatan lainnya.
3. Pesoalan penembakan Paniai juga tidak luput
dari perhatian JOKOWI
k kehadirannya akan menjadi suatu sikap resmi
pemerintah dengan menggelar p pertemuan khusus mengenai peristiwa ini akan
berlangsung di Auditorium U UNCEN ( Universitas Cenderawasih ), sebagai mana disampaikan oleh
Kordinator LSM Bara-JP Yacoba Lokbere
melalui siaran TVRI PAPUA 22 Desember 2014
Sebagai
rakyat biasa, saya menginginkan
kehadiran masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dll yang menolak kehadiran JOKOWI di Papua untuk
memanfaatkan moment ini dengan
sebaik-baikya untuk menyampaikan secara langsung keinginan mereka.
Pernyataan
KAPOLRI dan PANGLIMA TNI memberikan rasa aman dan kenyamanan yang prima dalam
pelaksanaan perayaan Natal agar tidak berhenti setelah presiden dan rombongan
kembali ke ibu kota Negara. Rakyat Papua membutuhkan kwalitas pelayanan
keamanan dan kenyamanan itu tetap dipertahankan sesuai dengan semboyan POLRI “
POLISI Palayan masyarakat”, TNI “ TENTARA Pelindung RAKYAT” supaya jangan ada
lagi korban nyawa yang sia-sia baik rakyat sipilt atau TNI/POLRI Rakyak Papua saat ini bembutuhkan
Perlinungan, rasa aman ,kenyamanan dan keadial dari Negara karena tuntutan ini merupakan kewajiban negara sesuai sesuai dengan bunyi UUD RI 1945. S e m o g a !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar