Powered By Blogger

Selasa, 23 Desember 2014

PRO DAN KONTRA PERAYAAN NATAL JOKOWI DI PAPUA

Rencana kehadiran presiden ke 7 RI Ir, Jokowidodo ke Jayapura Papua tanggal 27 Desember 2014 nanti , berkenan dengan perayaan Natal nasiona bersama rakyat Papua dan Papua barat membuat suka cita Natal kaum kristiani di dua wilayah provinsi ini semakin semarak saja dengan dihiasi kerlap kerlip hiasan pohon natal di bukit – bukit seputar kota Jayapura sebagai tanda kesiapan menerima sang presiden beserta rombongan.
Panitia perayaan Natal bersatu padu menyiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin tidak terkecuali jaminan keamanan mendapat prioritas penting sehingga pejabat negara KAPOLRI dan Panglima TNI berani memberi jaminan keamanan selama kunjungan bapak presiden berada di Papua.
Ditengah persiapan penantian atau MASA ADVEN ( menanti minggu – minggu masa natal tiba ), rakyat Papua dikagetkan dengan peristiwa pembunuhan lima  pelajar dan seorang pria dewasa pada tanggal 8 Desember 2014 yang terjadi di kabupaten Paniai Papua. Tidak ada oknum atau kelompok yang mengaku sebagai pelaku atas peristiwa ini. Masyarakat menuduh TNI/POLRI sebagai pelaku sebaliknya TNI/POLRI menuduh OPMlah dalang dibalik peristiwa itu.
Akibat peristiwa ini membuat sebagian rakyat, LSM, beberapa pemuka Gereja meradang mereka menuntut tanggung jawab Negara menyelesaikan pembantaian enam warga Papua yang dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat ini sekaligus menolak kehadiran presiden Jokowidodo di Papua.
Simak salah satu tokoh Gereja di Papua Pdt DR. Beny Giay
“Menurut Giay, pimpinan Gereja dengan tegas menolak kedatangan Presiden Jokowi yang akan merayakan natal di tengah duka dan  penderitaan rakyat Papua, secara khusus warga Paniai, dengan menghabiskan dana puluhan miliar.
“Rakyat Papua sedang berduka karena pembantaian di Paniai, sedangkan Jokowi ingin merayakan natal di Jayapura dengan habiskan dana puluhan miliar, damai apa yang Jokowi mau bawah, kami dengan tegas menolak kedatangan Jokowi di Papua,” kata Giay dikutip Suara Papua.

Selain seruan dari kelompok yang tidak menghendaki kehadiran Presiden Jokowidodo  Kelompok kontra ada kelompok pro, sebut saja demikian terdiri dari rakyat, pejabat daerah, LSM, Gereja seperti GKI di tanah Papua mendukung sepenuhnya terselenggaranya acara perayaan Natal ini sebab menurut mereka:   
 1. kehadiran orang nomor satu ini  rela memindahkan lokasi perayaan Natal N  nasional ke Jayapura Papua sebelumnya Presiden RI yang lain melaksanakan di ibu      kota Negara. Ini merupakan peristiwa yang tidak lasim, patut didukung.
2.  Sebagai dukungan moral untuk bersama – sama rakyat dan pemerintah Papua m           mencoba mengurai benang kusut berbagai masalah di papua dan Papua barat  s             melalui penjaringan informasi langsung dari masyarakat seperti blusukan ke             p  pasar mama-mama Papua, kunjungan ke Wamena bertatap muka dengan       m             masyarakat adat dan sejumlah kegiatan lainnya.
3.  Pesoalan penembakan Paniai juga tidak luput dari perhatian JOKOWI                       k   kehadirannya akan menjadi suatu sikap resmi pemerintah dengan menggelar    p           pertemuan khusus mengenai peristiwa ini akan berlangsung di Auditorium           U UNCEN ( Universitas  Cenderawasih ), sebagai mana disampaikan oleh Kordinator      LSM Bara-JP Yacoba Lokbere melalui siaran TVRI PAPUA 22 Desember 2014

Sebagai rakyat biasa,  saya menginginkan kehadiran masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dll yang  menolak kehadiran JOKOWI di Papua untuk memanfaatkan moment   ini dengan sebaik-baikya untuk menyampaikan secara langsung keinginan mereka.


Pernyataan KAPOLRI dan PANGLIMA TNI memberikan rasa aman dan kenyamanan yang prima dalam pelaksanaan perayaan Natal agar tidak berhenti setelah presiden dan rombongan kembali ke ibu kota Negara. Rakyat Papua membutuhkan kwalitas pelayanan keamanan dan kenyamanan itu tetap dipertahankan sesuai dengan semboyan POLRI “ POLISI Palayan masyarakat”, TNI “ TENTARA Pelindung RAKYAT” supaya jangan ada lagi  korban nyawa yang sia-sia baik rakyat sipilt atau TNI/POLRI  Rakyak Papua saat ini bembutuhkan Perlinungan, rasa aman ,kenyamanan dan keadial dari Negara karena  tuntutan ini merupakan kewajiban negara sesuai  sesuai dengan bunyi UUD RI 1945.         S e m o g a !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar