ayapura, (8/5) --- Pada tahun 2010, penduduk Provinsi Papua adalah 2.833.381 orang. 735.629 orang (25,96 persen) tersebar di perkotaan dan 2.097.752 orang (74,04 persen) tersebar di daerah terpencil. Sementara di Provinsi Papua Barat, populasi adalah 760.422 orang. 227 763 orang (29,95 persen) tinggal di daerah perkotaan dan 532.659 orang (70.05 persen) tinggal di daerah terpencil. Total populasi di seluruh Tanah Papua pada tahun 2010 adalah 760.422 + 2.833.381 = 3.593.823 orang.
Selain penduduk asli, penduduk di suatu daerah juga ditentukan oleh migrasi (orang luar dan orang dalam). Proses migrasi itu sendiri dikategorikan menjadi dua kategori, Migrasi Bangkit dan Migrasi Seumur Hidup.
Apakah penduduk di Papua tumbuh secara signifikan? Terutama penduduk asli yang diduga mulai menjadi minoritas.
Di provinsi Papua, populasi migran terus meningkat setiap tahun. Hasil
SP2010 (The sensus Penduduk tahun 2010) tercatat 125.213 penduduk atau
5,0 persen dari penduduk antar kabupaten Bangkit Migran / kota. Persentase Migran Bangkit ke daerah perkotaan adalah 11,5 persen dan di daerah terpencil adalah 2,7 persen. Jumlah pekerja migran laki-laki lebih besar dari perempuan, 70.877 dibandingkan 54.336 orang. Jadi,
rasio jenis kelamin Migran Bangkit adalah data 130.These mendukung
teori ini: Migran di daerah perkotaan lebih besar dari migran di daerah
terpencil dan lebih banyak pria yang membuat persentase placement.The
terbesar migran di provinsi Papua di Jayapura dan terkecil adalah di Kabupaten Mamberamo Tengah.
Di provinsi Papua Barat, situasinya tidak berbeda. Bangkit penduduk migran yang terus meningkat seiring waktu. Hasil SP2010 tercatat 69.732 orang atau 10,5 persen dari populasi adalah
Bangkit Migran yang bergerak antara kabupaten / kota di Papua Barat. Persentase
Migran Bangkit di perkotaan adalah 1,4 lebih besar daripada di daerah
terpencil, masing-masing sebesar 13,1 dan 9,3 persen.
Jumlah pekerja migran laki-laki juga lebih besar dari perempuan, 40.348 dibandingkan 29.384 orang. Di provinsi ini, persentase terbesar dari migran adalah di Kabupaten Sorong dan yang terkecil adalah
inTambrauw.
Sementara
migran Lifetime di Provinsi Papua sesuai dengan SP2010 tercatat 600.709
orang atau 21,2 persen adalah Migran Lifetime dari inter-district/city.
Persentase
migran Seumur Hidup di perkotaan adalah 1,9 lebih besar daripada di
daerah terpencil, masing-masing sebesar 53.2and 10,0 persen. Jumlah laki-laki (337.577) pekerja migran lebih dari perempuan (263.132). Persentase terbesar dari migran Lifetime berada di Jayapura dan yang terkecil adalah di Kabupaten Mamberamo Tengah.
Di
provinsi Papua Barat, berdasarkan SP2010 tercatat 291.233 orang, atau
38,3 persen adalah Migran Lifetime yang pindah inter-district/city. Persentase migran di daerah perkotaan adalah 52,3 persen dan di daerah terpencil adalah 32,3 persen. Jumlah pekerja migran laki-laki Lifetime lebih dari perempuan, sekitar 160.750 dibandingkan 130.483 orang. Persentase
terbesar Lifetime Data-data dari BPS (Biro Pusat Statistik) di kedua
provinsi tidak dapat menentukan populasi penduduk asli dan migran.
Tapi satu hal yang pasti, pertumbuhan penduduk di Papua adalah yang tertinggi di Indonesia bahkan di dunia. Sebagaimana
dikatakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Djarot
Soetanto, "Dalam sepuluh tahun terakhir (2000-2010) Penduduk Pertumbuhan
(LPP) di Papua adalah yang tertinggi di Indonesia, bahkan bisa
mengatakan dunia inthe tertinggi . "
Rata-rata LPP provinsi Papua mencapai 5,55 persen per tahun, dimana LPP Nasional hanya 1,49 persen per tahun. Meskipun
BPS Papua tidak bisa yakin apa alasan utama tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk, tetapi Kepala BPS Papua memastikan bahwa salah
satu indikator penting adalah tingginya tingkat orang yang datang ke
Papua. (Jubi / Victor Mambor)
Informasi tentang populasi dan persebarannya memang penting untuk memahami papua. Saya menyadari bahwa pemerintah daerah pasti kesulitan dalam mencatat data penduduk, apalagi propinsi papua sekarang sudah dibagi menjadi dua propinsi yakni Papua dan Papua Barat.
BalasHapus