Powered By Blogger

Jumat, 13 Januari 2012

EMPAT TOKOH GEREJA TEMUI SBY

KURSBELIJUAL
USD9,1649,256
Kamis, 12-Jan-2012
21:44:11 WIB
Apakah anda yakin, KPK di bawah Kepemimpinan Abraham Samad mampu mengungkap skandal Bank Century?

Senin, 19 Desember 2012

Kasus Papua

Empat Pimpinan Gereja Papua Temui Presiden SBY

Operasi Matoa yang makan korban 14 meninggal di Paniai diperintahkan untuk dihentikan. Masalah Papua jadi perhatian Pemerintahan Obama.

Suasana pertemuan SBY dengan empat pimpinan gereja Papua. (foto: tabloidjubi)
Jakarta, PelitaOnline-- Seperti luput dari pemberitaan media nasional, empat pemimpin Gereja di Papua menemui Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Jumat pekan lalu (16/12). Pertemuan tertutup selama dua jam itu membahas kondisi aktual Papua.

Seperti dikutip Tabloid Jubi (18/12), keempat pimpinan gereja tersebut: Pendeta Jemima Krey, Rev Benny Giay, Pendeta Socratez Sofyan Yoman dan Pendeta Martin Luther Wanma menyampaikan surat tujuh halaman kepada Presiden. Surat tersebut berisikan permintaan pada pemerintah Indonesia untuk melakukan dialog dengan rakyat Papua.

Dalam surat tersebut Presiden SBY juga diminta agar menghentikan Operasi Matoa di Paniai, yang telah menyebabkan 14 orang tewas dan beberapa desa dibakar.

Keempat pemimpin gereja ini juga menyampaikan permintaan agar menarik pasukan non-organik dari Papua, melepaskan tahanan politik Papua dan membatalkan Peraturan Pemerintah Nomor 77/2007 yang melarang bendera Bintang Kejora.

Mereka juga meragukan pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang dipastikan berjalan tanpa partisipasi dari orang Papua.

Dihadapan keempat pimpinan gereja di Papua ini, Presiden dikabarkan langsung meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menghentikan Operasi Matoa. Dia juga menyebutkan bahwa Presiden AS Barack Obama dan Menlu Hillary Clinton telah mengangkat masalah pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Presiden SBY dalam pertemuan tersebut menyambut adanya semacam dialog, sambil mengingatkan bahwa sebagai presiden ia harus menjaga integritas wilayah Indonesia. Dia berjanji untuk menegakkan hukum di Papua dan untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia.

Presiden SBY berjanji akan melanjutkan dialog dengan empat Pendeta pada minggu ketiga bulan Januari 2012.

Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Wakil Presiden Boediono dan beberapa anggota kabinet, beberapa perwira tinggi militer Indonesia dan Kapolri.